Di
balik kain hitam yang membalut tubuhnya yang ramping bunga-bunga yang
berwarna-warni melekat pada kain yang melingkar di kepalanya, sesekali ia
memutar kepalanya kekiri. Ada 4 lelaki dalam satu baris kursi empuk yang
tersusun rapi pada ruang teater Fakultas Dakwah & Komunikasi. Sekilas terlihat
dua bola matanya menatap syahdu bagaikan pujangga yang menahan rindu sosok
sebelah kiri yang menjadi tujuan tatapannya. Lelaki yang paling dikenal di
seluruh fakultas tersebut.
Senyuman
manis menghiasi raut wajahnya dikala tatapan yang diberikan dibalas dengan
perasaan tersembunyi dalam dada, rasa malu pun menghampiri ia menapik
meninggalkan balasan tatapan dari sang tujuan tatapan matanya yang dia nantikan
C.I.N.T.A nya.
Ditengah
rasa malu yang membenamkan tatapannya, ia masih mencoba mencuri-curi pandang
kepada sosok lelaki yang memakai kemeja hijau lengan panjang, dengan rambutnya
rebah bagaikan padi yang ditimpa angin. Entah apa yang terbesit pada lelaki
yang merasa dirinya merasa mendapat lirikan, ia pun berkata dengan suara yang
agak bimbang “ sungguh ini menggetarkan hati saya. Tapi ini tak mungkin
terjadi, ada seseorang wanita yang menaruh perasaan kepada saya, karna saya
merasa diri saya tidak begitu tampan seperti pria-pria lain. Tetapi kalau ada
juga, saya menerima ia dengan segala apa adanya.“
Suasana
dalam ruang mulai panas mahasiswa mulai berdebat mengenai presentasi analisis
iklan baliho. Ada mahasiswa lain yang membesarkan suaranya, beraduan mulut pun
sudah tak terhindarkan lagi. Namun lelaki dan wanita yang mabuk cinta tak
terkutik dengan panasnya suasana ruangan yang penuh dengan debat antar
mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah periklanan.
Sekian
dulu ya .......
belajar ngeblog
BalasHapus